Pengenalan ER Mapper dan Konversi Format Data

ER Mapper adalah salah perangkat lunak (software) yang digunakan untuk mengolah data citra atau satelit. Masih banyak perangkat lunak yang lain yang juga dapat digunakan untuk mengolah data citra, diantaranya adalah Idrisi, Erdas Imagine, PCI dan lain-lain. Masing-masing perangkat lunak mempunyai keunggulan dan kelebihannya sendiri. ER Mapper dapat dijalankan pada workstation dengan sistem operasi UNIX dan komputer PCs (Personal Computers) dengan sistem operasi Windows 95/98 dan Windows NT.

Pengolahan data citra merupakan suatu cara memanipulasi data citra atau mengolah suatu data citra menjadi suatu keluaran (output) yang sesuai dengan yang kita harapkan. Adapun cara pengolahan data citra itu sendiri melalui beberapa tahapan, sampai menjadi satu keluaran yang diharapkan. Tujuan dari pengolahan citra adalah mempertajam data geografis dalam bentuk digital menjadi suatu tampilan yang lebih berarti bagi pengguna, dapat memberikan informasi kuantitatif suatu obyek, serta dapat memecahkan masalah.
Data digital disimpan dalam bentuk barisan kotak kecil dua dimensi yang disebut pixels (J)ictin`e elements). Masing-masing piksel mewakili suatu wilayah yang ada di permukaan bumi. Struktur ini kadang juga disebut raster, sehingga data citra sering disebut juga data raster. Data raster tersusun oleh baris dan kolom dan setiap piksel pada data raster memiliki nilai digital.
Kolom





Text Box: Baris














 




Gambar 1. Struktur data raster
Data yang didapat dari satelit umumnya terdiri beberapa bands (layers) yang mencakup wilayah yang sama. Masing-masing band mencatat pantulan obyek dari permukaan bumi pada panjang gelombang yang berbeda. Data ini disebut juga multispectral data. Di dalam pengolahan citra, juga dilakukan penggabungan kombinasi antara beberapa band untuk mengekstrasi informasi dari obyek-obyek yang spesifik seperti indeks vegetasi, parameter kualitas air, terumbu karang, dan lain-lain.

1.      Aplikasi pengolahan data citra
Pengolahan data citra adalah bagian penting untuk dapat menganalisa informasi kebumian melalui data satelit penginderaan jauh. Apilikasi-aplikasi yang dapat diterapkan melalui pengolahan data citra antara lain :
  1. Pemantauan lingkungan
  2. Manajemen dan perencanaan kota dan daerah urban
  3. Manajemen sumberdaya hutan
  4. Eksplorasi mineral
  5. Pertanian dan perkebunan
  6. Manajemen sumberdaya air
  7. Manajemen sumberdaya pesisir dan lautan
  8. Oseanografi fisik
  9. Eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi

2.      Pengolahan data citra
Pengolahan data citra dimulai pada tahun 1960-an untuk memproses citra dari satelit yang mengelilingi bumi. Pengolahan data citra dibuat dalam bentuk `disk to disk` dimana kita harus menuliskan spesifikasi file yang akan diolah, kemudian memilih tipe pemrosesan yang akan digunakan, kemudian menunggu komputer mengolah data tersebut serta menuliskan hasilnya ke dalam file baru. Jadi, sampai final file terbentuk, baru kita dapat melihat hasil yang diharapkan, tetapi bila hasilnya jauh dari yang kita harapkan, maka kita harus megulangnya dari awal kembali. Sampai tahun 1980-an proses tersebut masih digunakan oleh beberapa produk pengolahan data citra.
 



                                                                                         

Gambar 2. Proses pengolahan data citra secara tradisional

ER Mapper mengembangkan metode pengolahan citra terbaru dengan pendekatan interaktif, dimana kita dapat langsung melihat hasil dari setiap perlakuan terhadap citra pada monitor komputer. ER Mapper memberikan kemudahan dalam pengolahan data sehingga kita dapat mengkombinasikan berbagai operasi pengolahan citra dan hasilnya dapat langsung terlihat tanpa menunggu komputer menuliskannya menjadi file yang baru. Cara pengolahan ini dalam ER Mapper disebut Algoritma.
Flowchart: Multidocument: File 1
Bevel: Monitor
 





Gambar 3. Pengolahan citra menggunakan ER Mapper

Algoritma adalah rangkaian tahap demi tahap pemrosesan atau perintah dalam ER Mapper yang digunakan untuk melakukan transformasi data asli dari hard disk sampai proses atau instruksinya selesai. Dengan algoritma, kita dapat melihat hasil yang kita kerjakan di monitor, menyimpannya ke dalam media penyimpanan (hard disk, dll), memanggil ulang, atau mengubahnya setiap saat. Oleh karena algoritma hanya berisi rangkaian proses, maka file dari algoritma ukurannya sangat kecil, hanya beberapa kilobyte sampai beberapa megabyte, tergantung besarnya proses yang kita lakukan, sehingga sangat menghemat ruang hard disk. Dan oleh karena file algoritma berukuran kecil, maka proses penayangan citra menjadi relatif cepat. Hal ini membuat waktu pengolahan menjadi lebih cepat. Konsep algoritma ini adalah salah satu keunggulan ER Mapper. Selain itu, beberapa kekhususan lain yang dimiliki ER Mapper adalah :
1.      Didukung dengan 130 format pengimpor data.
2.      Didukung dengan 250 format pencetakan data keluaran.
3.      Visualisasi tiga dimensi.
4.      Adanya fasilitas Dynamic Links.
Penghubung dinamik (Dynamic Links) adalah fasilitas khusus ER Mapper yang membuat pengguna dapat langsung menampilkan data file eksternal pada citra tanpa perlu mengimportnya terlebih dahulu. Data-data yang dapat dihubungkan termasuk ke dalam format file yang populer seperti ARC/INFO, Oracle, serta standar file format seperti DXF, DON, dll.
Selain kelebihan-kelebihan di atas, ER Mapper memiliki keterbatasan yaitu :
  1. Terbatasnya format Pengeksport data.
  2. Data yang mampu ditanganinya adalah data 8 bit.

3.      Dasar Interface Pengguna
Pada bagian ini akan sedikit dijelaskan mengenai beberapa komponen utama pada tampilan (interface) ER Mapper. Hampir semua operasi pada ER Mapper menggunakan tombol pada mouse, dan hanya sedikit sekali yang dilakukan dengan mengetik pada keyboard.

4.      Menggunakan Mouse
Pada saat menjalankan ER Mapper, gunakan tombol kiri mouse untuk menjalankan suatu operasi, seperti memilih items dari menus, merubah jendela citra, dan menggambar annotasi. Beberapa istilah yang umum pada saat menggunakan mouse:
  1. Point, menempatkan pointer mouse pada suatu item (pilihan pada tampilan ER Mapper).
  2. Click, menempatkan pointer pada suatu item dan menekan tombol kiri mouse sekali, Double click (klik ganda) berarti menekannya dua kali.
  3. Drag, tekan tombol kiri mouse dan menahannya, lalu membawa pointer ke lokasi yang baru.
Simbol pointer mouse akan berubah tergantung dari apa yang ditunjukkan oleh pointer tersebut :
%
memilih menu commands dan klik tombol, menunjukkan nilai digital atau
koordinat pada citra.
I
menulis atau memilih text, atau merubah masukan angka.
memperbesar tampilan citra atau menggeser citra pada jendela citra.
E
memilih jendela yang tidak aktif menjadi jendela aktif.
!
menggambar annotasi, membuat region, membuat obyek komposisi peta.

5.      Menu Utama ER Mapper
Menu utama ER Mapper muncul langsung setelah kita membuka ER Mapper. Menu utama ini mempunyai dua komponen utama yaitu menu bar dan tombol toolbar (toolbar buttons). Gambar 4 di bawah ini :

Menu Bar
 

Title Bar
 

Toolbar
 







Gambar 4. Menu Utama ER Mapper

v  Menu bar, tempat pilihan perintah yang akan digunakan pada pengolahan citra, untuk memilih perintah pada menu bar, klik nama pada menu bar, kemudian pilih perintah yang akan dijalankan.
v  Tombol toolbars, tempat menampilkan pilihan perintah umum secara cepat, untuk menjalankan hanya klik pada tombol perintah yang diinginkan.
v  Tool tips, untuk mengetahui fungsi tombol tersebut, letakkan pointer di atas tombol  yang ingin diketahui, kemudian akan muncul kalimat (tool tips) yang memberitahukan fungsi tombol tersebut. Ada 14 toolbars yang dapat diaktifkan selain toolbar standar (standard toolbars) dan toolbar fungsi umum (common function toolbar). Semuanya dapat diaktifkan dan disembunyikan dengan meng-klik toolbar menu pada menu bar. Untuk mengaktifkan klik pada toolbar yang akan diaktifkan dan akan muncul tanda centang ( Ö ) yang akan menunjukkan bahwa menu tersebut aktif.
Toolbar
ICON
FUNGSI
New
Untuk membuat window box
Open
Untuk membuka file
Copy window
Untuk mengkopi windows
Save
Untuk menyimpan file atau data
Save as
Untuk menyimpan data dalam format lain
Print
Untuk mencetak data
Hand (roam) tool
Untuk menggeser tampilan
Zoom tool
Untuk memperbesar citra
Zoom box tool
Untuk memperbesar citra dalam kotak
Pointer tool
Untuk menunjukkan posisi pada tampilan
Refresh
Untuk menetralkan atau merefresh tampilan citra
99% Contrast enhacement
Untuk penajaman kontras
Stop
Menghentikan posisi yang sedang berlangsung

6.      Kotak Dialog ER Mapper
Pada saat memilih suatu perintah atau menekan tombol pada toolbar, sering muncul kotak dialog yang mengharuskan kita untuk mengisi pada kotak kosong atau memilih file, atau memilih option yang disediakan ER Mapper dengan meng-klik scrool bar (panah geser).
Pada menu kotak dialog pemilihan file diatas, memiliki fungsi :
  • History Menu, merubah direktori aktif, berisi daftar direktori yang telah di buka, berurutan dari yang baru dibuka paling atas dan yang lama sebelah bawah.
  • Special Menu, untuk merubah direktori awal ( home direktory ), atau untuk menandakan atau tidak direktori.
  • View Menu,  mengurutkan isi direktori berdasarkan nama, tanggal dirubah atau tanggal dibuat.
  • Volumes Menu, untuk mengakses ke disk drive.
  • Directories Menu, untuk merubah direktori yang dibuat sistem manager komputer.
     
Gambar 5. Kotak Dialog Pemilihan File ER Mapper

7.      Kotak dialog memilih file
Ketika kita memilih untuk membuka atau menyimpan data set, algoritma atau file lain. ER Mapper akan menampilkan kotak dialog pemilihan file. Jendela utama menampilkan daftar direktori atau file-file pada direktori aktif.



8.      Konversi Format Data
Langkah pertama dalam pengolahan citra adalah konversi data sehingga data tersebut dapat dibaca dan dikenali oleh software yang digunakan. Konversi data adalah pengubahan satu format data ke format lain, ini dapat dilakukan dengan cara melakukan proses import maupun eksport data. Data yang di import maupun di eksport ada dua jenis yaitu data raster dan data vektor. Sedangkan penyimpanan data-data penginderaan jauh tersebut bisa disimpan dalam tape magnetik, CD ROM, disket, zip drive, atau media penyimpanan lainnya.
Data raster adalah salah satu jenis data masukan untuk pengolahan data. Data raster meliputi data citra satelit, foto udara, digital terrain model (DTM), data seismik dan data geofisika. Pada saat kita mengimport sebuah file data raster citra (dengan menggunakan program pengimpor ER Mapper), ER Mapper mengkonversikan data tersebut dan membuatnya menjadi dua buah file yaitu :
1.      File binari yang mengandung data raster dalam format BIL (Binary Interleaved by Line).
2.      Kepala file (header) data ASCII dengan ekstensi *.ers
      Catatan : Header merupakan file yang sangat penting karena menyimpan semua informasi data yang kita import, seperti : format data asli, datum, jumlah band, dsb. Header ini dapat di buka dengan program wordpad.
Data vektor adalah salah satu jenis data masukan yang disimpan dalam bentuk garis, titik, dan poligon. Misal data yang dihasilkan oleh software ARC/INFO. Data vektor yang di import tersebut kemudian disimpan menjadi dua file yaitu :
1.      File data ASCII yang mengandung data vektor.
2.      Kepala file (header) data dengan ekstensi *.erv
Sebelum kita melakukan proses import ataupun eksport data, ada beberapa hal yang harus diketahui dengan data yang kita dapatkan agar proses ini dapat dikerjakan. Informasi yang harus diketahui tersebut adalah :
1.      Data dalam format software apa dan dengan ekstension apa. Contoh data yang kita peroleh dari Bank Data LAPAN dengan format ERDAS 7.5 dengan ekstension *.lan. Atau data dengan format ERDAS Imagine 8.2 dengan ekstension *.img. Maka dengan informasi ini saja kita sudah dapat melakukan proses konversi data sepanjang software yang kita pakai memiliki fasilitas konversi dari format tersebut.
2.      Format data, apakah data kita dalam format BIL, BSQ, dan BIP, kemudian dalam binary atau ASCII, panjang kolom dan barisnya, jumlah band, jenis file apakah single file multi band atau multi file single band serta jumlah headernya. Data-data tersebut biasanya sangat kita perlukan dalam melakukan proses konversi guna memilih jenis konversi yang kita butuhkan dan parameter-parameter yang harus dimasukkan selama proses konversi.
ER Mapper 5.5 memiliki fasilitas konversi yang relatif lengkap dalam mengimport data, akan tetapi sangat terbatas untuk mengeksport data ke format software lainnya.

Komentar

Postingan Populer